tafsir surah muhammad ayat 12 - 13
Tafsir Muhammad 12-13
إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ (12) وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ هِيَ أَشَدُّ قُوَّةً مِنْ قَرْيَتِكَ الَّتِي أَخْرَجَتْكَ أَهْلَكْنَاهُمْ فَلَا نَاصِرَ لَهُمْ (13)
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka Makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka. dan betapa banyaknya negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari pada (penduduk) negerimu (Muhammad) yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka, Maka tidak ada seorang penolongpun bagi mereka.
Dalam kitab Tahrir Wa tanwir Ibn Asyur : “ ini merupakan penjelasan yang menyambung dari ayat sebelumnya, sebagai bentuk jawaban yang terlintas dihati orang yang mendengar firman Allah SWT “ bahwasanya Allah adalah penolong bagi orang yang beriman dan bahwasanya orang kafir tidak ada pelindung bagi mereka”yaitu tentang keadaan orang beriman diakhirat dan tentang rizqi orang kafir didunia maka Allah menjelaskan bahwa diantara perlindungan Allah SWT kepada orang beriman Allah berikan kepada mereka kenikmatan yang kekal setelah Allah berikan kemenangan didunia. Dan bahwasanya apa yang diberikan kepada orang kafir didunia tidak ada harganya bagi mereka karena mereka tidak beiman maka bagian mereka didunia seperti makan dan bersenang-senang seperti kenikmatan binatang, dan diakhirat mereka mendapatkan azab” maka jangan tertipu dengan kebebasan dan kenikmatan orang kafir didunia karena itu hanyalah racun yang berselimut kenikmatan dan nerakalah tempat mereka.
لاَ يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُواْ فِي الْبِلاَدِ (196)
janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. (Ali imran)
مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمِهَادُ (197)
itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya. (Ali imran)
Walhasil, tidak ada sedikitpun bagi orang kafir melainkan kenikmatan perut dan kemaluan semata, mereka tidak menoleh sedikitpun kepada sisi Akhirat. Karena mereka telah menyia-nyiakan hari-hari mereka dengan kekufuran, dosa, makan, minum didunia seperti binatang. Adapun orang beriman mereka setiap hari ketaatan dengan ketaatan dan menyibukkan diri dengan latihan dan mujahadah, maka sebab itulah mereka diganjar dengan sebaik-baik ganjaran yaitu surga yang tinggi.
Dari sini jelaslah rahasia sabda Rasulullah SAW : “ dunia itu merupakan penjara bagi orang dan surga bagi orang kafir” maka tatkala seorang beriman mengenali dunia sebagai penjara baginya dan kenikmatannya itu terdapat pada kurungan atas ketaatan maka ganjaran yang dia akan peroleh nanti berupa kenikmatan didalam surga. Dan ketika orang kafir mengingkari akhirat dan sibuk dengan urusan dunia dan kelezatannya maka tidak tersisa sedikitpun baginya diakhirat kecuali terpenjara dineraka jahannam sehingga mereka diberikan makan dengan buah zaqqum.
Adalah orang sholeh, mereka puas dengan makanan yang sedikit sebagai mana dikisahkan bahwa uwais Al-Qarni Ra beliau berpakaian dari apa yang ia temukan ditempat sampah, ketika dia melihat suwaktu hari seekor anjing yang jelek, beliau berkata, “ makanlah apa yang ada dihadapanmu dan aku akan makan apa yang ada dihadapanku, jika engkau masuk kedalam surga maka aku lebih baik darimu jika engkau masuk neraka maka engkau lebih baik dariku.”.
Rasulullah SAW bersabda, “ latihlah diri kalian dengan rasa lapar & haus, karena sesungguhnya ganjaran dalam mengerjakan itu seperti ganjaran orang yang berjihad fi sabilillah, dan karena sesungguhnya tidak ada amalan yang paling Allah cintai melebihi dari lapar dan haus”
Diantara sifat para murid (orang hendak menuju Allah) adalah Mujahadah. Yaitu membebani diri dengan sesuatu yang ia benci seperti lapar, haus, tidak memakai pakaian bagus, tidak mengikuti hawa nafsu. Sehingga diakan menjadi manis, lebih manis dari madu.
Faidah yang dapat diambil dari ayat diatas :
1. Allah SWT akan memasukkan orang beriman yang telah bermujahadah, melatih diri dari menahan hawa nafsu, sehingga hati mereka menjadi bersih dari kekotoran dan dosa. Hingga hati mereka mendorong anggota badan mereka untuk senantiasa taat kepada Allah SWT dan mendorong pemiliknya untuk berdzikir kepadaNya.
2. dan bagi orang-orang yang kafir, mereka hanya mengikuti apa yang mereka inginkan, enggan beriman kepada Allah karena mengikuti hawa nafsu mereka, sebab mereka merasa bahwa agama hanya mengekang mereka, membatasi gerak gerik mereka, ketahuilah bahwa Allah SWT membatasi gerak-gerik orang beriman agar mereka diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
3. kebiasaan orang kafir disamakan dengan binatang, yaitu dalam hal mengikuti hawa nafsu. Mereka makan, minum, bersenang-senang dengan istri mereka layaknya binatang. Sebagaimana binatang mereka makan minum berhubungan sepuas hati mereka, yang begitu nanti dihari kiamat tempatnya dineraka.
4. maka Allah SWT menggambarkan tentang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya, bagaimana Allah SWT telah membinasakan mereka semua, disebabkan tidak taat kepadaNya. Maka hal inilah yang menjadikan hiburan bagi nabi SAW bahwa kemenangan pastilah datang kepada orang yang beriman dan beramal sholeh.
Wallahua’lam ..
Penulis : Al-Mudznib Ahmad Al-farisi Mawardi H.Abd Rasyid
Wallahua’lam ..
Penulis : Al-Mudznib Ahmad Al-farisi Mawardi H.Abd Rasyid
COMMENTS