4 kategori hamba Allah وقال: من أشغله حقُّ ربه عن حقوق نفسه وحقوق إخوانه، فهو عبد الحضرة. Habib Abdullah berkata : “ barangsiapa ...
4 kategori hamba Allah
وقال:
من أشغله حقُّ ربه عن حقوق نفسه وحقوق إخوانه، فهو عبد الحضرة.
Habib
Abdullah berkata : “ barangsiapa yang menyibukkan dirinya dengan hak-hak
Tuhannya daripada hak-hak dirinya dan hak saudara-saudaranya, inilah yang
dinamakan Abdul Hadrah”.
ومن
أشغله القيام بحق نفسه عن القيام بحق ربه وحق إخوانه، فهو عبد الشهوة.
Habib
Abdullah berkata : “ barangsiapa yang menyibukkan memenuhi hak dirinya sendiri
dan ia lupa dari hak tuhannya dan hak saudaranya, maka ia disebut Abdul Syahwat
(budak syahwat)”.
ومن أشغله القيام بحقوق
إخوانه عن القيام بحقوق ربه وحقوق نفسه، فهو عبد الرياسة.
Habib
Abdullah berkata : “ barangsiapa yang menyibukkan mendirikan hak-hak saudaranya
dan melupakan hak-hak tuhannya dan hak dirinya, maka ia disebut Abdul riyasah (budak
kepemimpinan/ ingin memimpin)”.
ومن أشغله القيام بحقوق
ربه وحقوق إخوانه عن القيام بحقوق نفسه، فهو صاحب وراثة.
Habib Abdullah berkata : “ barangsiapa yang
menyibukkan hak-hak tuhannya dan hak tuhannya dari hak dirinya sendiri, maka
dia disebut Shahibu wirasah”. (ini tingkatannya para nabi dan awliya).
وقال: عجباً لمن يطلب
الدنيا وهو من تحصيلها على وَهْمٍ، ومن الانتفاع بما حصله منها على شك، ومِن
تَركِها والخروج منها على يقين.
Aneh sekali orang yang mengejar dunia
sedangkan ia ingin mendapatkan padahal hal itu belum tentu diketahui (dapat
/tidak). Dan memanfaatkan hasilnya itu juga diragukan (berhasil, artinya ketika
dapat uang kadang uangnya hilang). Kalau kita ninggalin dunia dan kehilangan
dunia itu pasti.
وقال: من تعوَّدَ نقضُ
العزائم حِيلَ بينَه وبين الغنائم.
Siapa orang yang terbiasa membatalkan
keinginan yang kuat, maka kau akan kehilangan ghanimah (pemberian yang besar).
Artinya jangan pernah, jika kita pernah berazam ingin bisa sesuatu namun
ditengah jalan kita memutuskannya maka kita akan kehilangan pemberian yang
besar.
COMMENTS